A. Pertembuhan Penduduk Dunia
Pembahasan transisi demografi tidak terlepas dari persoalan pertumbuhan pendudul. Pada permulaan tahun masehi penduduk dunia diperkirakan masih sekitar 250.000.000 jiwa dengan angka pertumbuhan sekitar 0.04 persen/tahun. Tingkat pertumbuhan penduduk yang amat rendah ini bertahan dalam waktu yang cukup lama hingga puncaknya sebelum abad ke 18 terjadi ledakan jumlah penduduk. Pada awal revolusi industri tahun 1750 jumlah penduduk dunia sudah mencapai 790.000.000 jiwa
Seiring kemajuan teknologi di Eropa dan belahan dunia lain mulai menunjukkan dampaknya. Penemuan obat-obatan, kualitas sanitasi lingkungan, informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak secara langsung terhadap kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Tingkat kematian yang tinggi pada abad-abad sebelumnya menurun drastis dan angka harapan hidup mulai naik perlahan-lahan. Sebagai akibatnya terjadi ledakan jumlah penduduk yang mencapai 1,7 milyar pada permulaan 19000, 2 milyar pada 1930, 2,5 milyar pada 1950, dan genap 6 milyar pada akhir tahu 1999.
B. Pengertian Penduduk
Dalam arti sederhana, penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal atau menempati suatu wilayah tertentu. di Indonesia sendiri hal ini diatur pada pasal 26 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa “penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia”. Hal tersebut menjelaskan bahwa penduduk adalah seseorang yang tinggal di suatu wilayah geografis suata negara yang menetap tinggal maupun hanya sekedar berkunjung di daerah tersebut. Penduduk terbagi menjadi dua, yaitu :
- Penduduk warga negara yang berada di wilayah negara tersebut
- Penduduk bukan warga negara yang berada di wilayah negara tersebut
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan buku dengan judul “Dasar-Dasar Demografi” yang di tulis oleh Tim Penulis “Lembaga Demografi FEUI” pada halaman 35-36. berikut ada tiga faktor utama yang mempengaruhi bentuk piramida penduduk.
Fertilitas
Pertama yang menjadi faktor pennentu pertumbuhan penduduk adalah Fertilitas (Kelahiran). dalam buku “Dasar-Dasar Demografi” yang di tulis oleh Tim Penulis “Lembaga Demografi FEUI” di jelaskan bahwa, “Faktor fertilitas tercermin pada jumlah kelahiran. jika jumlah kelahiran meningkat, maka dasar piramida penduduk akan menjadi lebih lebar di bandingkan dengan dasar piramida pada tahun-tahun sebelumnya. sebaliknya, akan terjadi dasar piramida yang lebih pendek jika jumlah kelahiran menurun. apabila dalam satu piramida jumlah penduduk usia 5-9 tahun lebih besar dari jumlah penduduk usia 0-4 tahun, maka dapat di prediksi bahwa selama lima tahun sebelumnya telah terjadi penurunan jumlah kelahiran”.
Jadi dari keterangan diatas, yang di maksud dari piramida penduduk itu adalah skema piramida yang dapat digunakan untuk mengetahui apaka, misalnya dalam satu periode yang terdiri dari 5 tahun angka kelahiran itu meningkat atau menurun. dari piramida ini nantinya dapat di ambil gambaran bagaimana pertumbuhan penduduk misalnya di suatu negara, apakah terjadi angka kelahiran yang tinggi atau rendah. sehingga dengan ukuran ini nantinya, dapat di ambil langkah untuk menyikapi kondisi yang terjadi.
Mortalitas
Faktor kedua yang dapat mempengaruhi angka pertumbuhan penduduk adalah mortalitas (Kematian). berikut kita lihat bagaimana penjelasan mortalitas ini dari buku “Dasar-Dasar Demografi” yang di tulis oleh Tim Penulis “Lembaga Demografi FEUI”. dalam buku ini di jelaskan mengenai mortalitas sebagai berikut, “Faktor mortalitas tercermin dari perubahan kematian menurut umur (age spesific mortality rate) atau perubahan tingkat kematian bayi (infant mortality rate). jika pada waktu yang lalau tingkat kematian bayi cukup tinggi, maka akan terjadi penciutan balok piramida di atas kelompok umur 0-4 tahun dan kemiringan piramida akan semakin curam di bandingkan dengan kemiringan piramida pada tahun-tahun sebelumnya. penciutan ini terutama terjadi apabila tingkat kelahiran masih tinggi, tetapi sebagaian besar bayi yang lahir tidak dapat hidup untuk mencapai usia dewasa. sebaliknya, apabila tingkat kematian bayi menurun, terutama dalam hal penurunan drastis, maka jumlah bayi yang akan tetap hidup sampai usia dewasa akan bertambah banyak. hal ini akan mengakibatkan pembengkakan jumlah penduduk usia remaja dan usia kerja sekitar 15 tahun kemudian”.
Pengaruh dari faktor mortalitas ini terhadap pertumbuhan penduduk dengan gambaran bahwa jika angka kematian pada usia bayi meningkat tajam ini berarti bahwa akan terjadi jumlah penurunan pertumbuhan penduduk dan sebaliknya jika angka kematian bayi menurun maka akan terjadi penurunan jumlah penduduk.
Migrasi
Faktor ketiga adalah migrasi (perpindahan penduduk). berikut kita lihat bagaimana penjelasan mortalitas ini dari buku “Dasar-Dasar Demografi” yang di tulis oleh Tim Penulis “Lembaga Demografi FEUI”. di jelaskan bahwa “Migrasi penduduk meliputi migrasi masuk maupun keluar. migrasi biasanya terjadi pada kelompok umur dewasa. jika migrasi masuk lebih besar di bandingkan dengan migrasi keluar pada kelompok umur tersebut, maka akan terjadi pembengkaan pada bagian tengah piramida penduduk di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya”.
Pengertian Migrasi
migrasi penduduk ialah gerakan perpindahan penduduk secara horizontal untuk pindah tempat tinggal melintasi batas-batas administrasi. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam yaitu sebagai berikut :
- Perpindahan vertikal yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi dan sebaliknya.
- Perpindahan horizontal adalah perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat lain. Peristiwa inilah yang sering disebut deengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut dengan migrasi.
Jenis - Jenis Migrasi
Migrasi terbagi menjadi 2, yaitu :
- Migrasi internasional, ialah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
- Migrasi internal, ialah perpindahan penduduk yang masih dalam suatu wilayah negara.
Dampak Dari Migrasi
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan antar lain adalah :
- Berkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi angka pengangguran.
- Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, karena mendapat kiriman dari yang pergi, terutama yang berhasil di daerah tujuannya.
- Seimbangnya jumlah lapangan kerja di desa dengan angkatan kerja yang tersisa karena banyak orang yang meninggalkan desa.
Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan antara lain :
- Berkurangnya tenaga kerja mudah di daerah.
- Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal penduduk tua.
- Semakin berkurangnya tenaga penggarap lahan pertanian.
- Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa.
- Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk desa yang
- berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umumnya enggan kembali ke desa.
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju antara lain adalah :
- Meningkatnya jumlah tenaga kerja.
- Integrasi penduduk desa kota semakin tampak.
Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang dituju adalah :
- Semakin padatnya jumlah penduduk.
- Banyak terdapat pemukiman kumuh.
- Lalu lintas jalan yang semakin padat.
- Lapangan kerja yang semakin berkurang sehingga banyak dijumpai tuna wisma, tuna susila, dan tindakan kejahatan lainnya.
- Terdapat kesenjangan ekonomi di dalam masyarakat.
D. Piramida Penduduk
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
- Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
- Bentuk piramida stasioner, keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
- Piramida penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.